Pengertian & Jenis-jenis Staging
1. Pengertian Staging
Staging adalah gerak keseluruhan dalam sebuah adegan harus tampak jelas dan detail untuk mendukung suasana atau “mood” yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Dalam hal ini sebuah kartun akan digambarkan menjadi sebuah shot yang mencakup angel, framing, dan scane leght.
2. Jenis jenis Staging
Kebanyakan dari penonton tidak terlalu mempedulikan apakah set yang ditampilkan nyata atau ilusi, lokasi asli atau grafis/animasi selama latar tersebut terlihat seperti nyata dan mendukung jalannya cerita. Banyak cara untuk menghasilkan sebuah latar (Millerson, 2009:214) menuliskan secara umum latar dari sebuah cerita dapat memanfaatkan hal-hal berikut:
1. Menggunakan lokasi asli, adegan di sebuah kantor yang memang menjadikan salah satu kantor sebagai lokasi shooting.
2. Menggunakan lokasi yang menyerupai lokasi asli
Penggunaan lokasi asli sebagai background membuat sebuah program tampak nyata meskipun kendala shooting di luar studio akan banyak seperti kendala di audio, cahaya, penempatan kamera, dll.
Selanjutnya akan dijelaskan variasi dari set buatan. Jenis set buatan menurut Ramdani (Nardjito : 2005) terbagi dari beberapa jenis sebagai berikut :
a. Open Area Staging, merupakan panggung terbuka yang biasanya digunakan untuk pertunjukan tarian, opera, maupun teater, musicshow
(Sumber: https://i.ytimg.com/vi/2HUmmo3mdh8/maxresdefault.jpg
b. Open Ended Staging, merupakan jenis panggung yang menyerupai box lipat. Biasanya digunakan untuk acara talkshow.
(Sumber: https://gelbachdesigns.com/wp-content/uploads/2010/12/planbo-tv-set-design-broadcast-backdrops-copy.jpg)
c. Table Set Up, merupakan set yang menggunakan meja-meja (dominannya) biasanya digunakan untuk acara diskusi dan berita.
(Sumber: http://www.newscaststudio.com/wp-content/uploads/2013/11/KCNC-News-Set-Pic-3-web-copy.jpg)
d. Audience Show, merupakan set yang penontonnya merupakan bagian dari set itu sendiri.
(http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/552dfa5b0423bdcd248b4567.jpeg?t=o&v=760)
Darwanto (1994:412-413) menuliskan set terdiri dari:
a. Neutral Setting
Setting jenis ini merupakan setting yang paling sederhana dengan menggunakan latar belakang yang paling ekonomis. Millerson, Owen (2006:215) menuliskan bahwa ada kalanya sebuah program menampilkan set yang sangat netral, ekstrimnya hanya berlatarkan warna putih (limbo) atau hitam (cameo) agar penonton focus pada pengisi acara, namun umumnya untuk sebuah program TV penonton menginginkan tampilan yang menarik di satu sisi, namun di sisi lain tampilan menarik ini tidak perlu menyampaikan gaya tertentu, waktu atau lokasi tempat kejadian. Umumnya digunakan untuk program talkhsow, wawancara, diskusi atau elaborasinya atau game shows.
(Sumber:https://relawankonser.files.wordpress.com/2013/10/rekon-jm-sungha12.jpg)
b. Realistic Setting
Penataanya direkayasa agar dapat mendekati keadaan sebenarnya.
(Sumber: https://i.ytimg.com/vi/oLKqnKsMXSU/maxresdefault.jpg)
c. Decorative Setting
Decorative setting adalah set yang menampilkan dekorasi sebagai bagian dari set.
Termasuk ke dalam jenis-jenis dekorasi misalnya abstrak, silhoutte, limbo,cameo. Dekorasi ini juga dapat mencakup berbagai gaya seperti geometrik, fantasi, simbolik, arsitektural dll).
a. Fix Set
Fix set adalah set yang memiliki bentuk bangun dan ruang yang sesungguhnya ada dan terlihat wujudnya.
b. Multimedia Set
Multimedia set adalah set yang dibentuk oleh media tertentu dan tidak ada wujud bangun dan ruang yang sesungguhnya. Multimedia set itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis set diantaranya adalah :
1) Screen Projector Set adalah sebuah set yang diproyeksikan oleh projector ke screen.
2) Virtual Set
Virtual set adalah set yang dibuat dengan menggunakan green screen dan melalui proses ultimate key dan menempelkan objek tersebut dengan set yang dihasilkan oleh software salah satunya VizArt.
Set menggunakan virtual set (Jaka, H, 2014:40)
3) Video Maping
Video maping adalah hasil gambar visual yang diproyeksikan kepada sebuah objek geometris. teknik Video maping ini juga bisa menghasilkan sebuah set multimedia.
Dari berbagai sumber yang sudah dicantumkan sebelumnya, jenis setting memang banyak ragamnya, namun kita tidak perlu bingung, penamaan ini hanya untuk keseragaman definisi sehingga seorang penata artistik tidak perlu menjelaskan secara detail deskripsi set kepaa kru atau stafnya, namun cukup menyebutkan jenisnya, kru ataupun stafnya akan mudah mengerti. Jenis-jenis se ini disesuaikan dengan tempat dimana kita bekerja nanti.
Komentar
Posting Komentar